Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan di lapangan voli di Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jasad bayi tersebut ditemukan oleh warga yang sedang bermain voli, Sabtu (2/10/2021) sore. Belakangan diketahui, bayi tersebut dihabisi oleh orangtuanya.
Kedua orangtua bayi tersebut telah diamankan Unit Resmob Polrestabes Semarang. Pelaku bernama Yustiani (23) dan Andrianto (22), ditangkap di kamar kosnya tak lama setelah penemuan jasad bayi tersebut. "Kan saat itu sedang main voli, kebetulan bola mengarah ke tembok. Saat saya mau ambil bola tersebut, ternyata ada jenazah bayi," kata Rendra (20), warga setempat.
Saat ditemukan, jasad bayi tersebut dalam kondisi telungkup dan masih ada bercak darah. Selain itu, sebagian badan bayi tertutup kain merah dan celana dalam berwarna biru. Setelah melihat itu, Rendra langsung memanggil temannya dan minta bantuan ke Ketua RT setempat.
Mereka mulai melakukan hubungan layaknya suami istri pada Januari 2021. Hal itu membuat Yustiani berbadan dua. "Pada Agustus 2021 tersangka Yustiani menyampaikan pada tersangka Andrianto jika dia sedang hamil," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, Minggu (3/10/2021).
Mendengar itu, Andrianto malah meminta Yustiani untuk menggugurkan kandungan hasil hubungan gelap tersebut. Beralasan malu, permintaan Anrianto itu disetujui oleh Yustiani. "Kemudian Andrianto mulai mencari obat penggugur kandungan di internet," sambungnya.
Setelah mendapat obat itu, Andrianto memberikannya ke sang kekasih. Obat itu kemudian diminum oleh Yustiani selama tiga hari berturut turut. "Setelah minum obat tersebut, tersangka Yustiani merasa sakit pada bagian perut dan berusaha untuk berobat ke dokter umum," ungkap Donny.
Saat akan ke dokter, Yustiani masuk ke toilet di rumah warga untuk melahirkan sekira pukul 07.00 WIB. Karena takut diketahui orang, Yustiani kemudian menjerat leher bayi tersebut menggunakan kain yang sudah ada di dalam toilet. "Bayi dijerat lehernya menggunakan kain hingga meninggal dan bayi dibungkus dengan kain yang telah digunakan untuk menjerat leher bayi," bebernya.
Dikatakan Donny, setelah meninggal, bayi tersebut kemudian dibuang melalui lubang ventilasi udara toilet.